Showa dan Zidah Bayi Kura-Kura Brazil (kura-kura part-1)

 Bayi Kura-Kura Brazil

Bayi Kura-Kura Brazil 

Kali ketiga keluarga kami membeli bayi kura-kura Brazil untuk dipelihara di rumah.  Kura-kura sejuta umat ini memang rentan mati, tetapi juga tidak pernah merasa kapok terus membeli.  Bukan tidak memiliki rasa kasihan, tetapi akhirnya kami sedikit lebih banyak memahami cara memelihara mereka di rumah.

Anak-anak sebenarnya sudah memelihara beberapa jenis ikan di akuarium ukuran yang tdak terlalu besar di ruang mereka, tetapi awal ketertarikan membeli kura-kura Brazil ini karena aku menceritakan pada mereka tentang peliharaanku ketika kuliah s1 dulu.

"Bunda, dulu punya kura-kura namanya Cuklee dari kata Cute Kid Turtle yang artinya anak kura-kura yang imut.  Kalo Bunda panggil cukleeeee dia langsung berenang aktif menuju ke permukaan air, seolah tahu kalo Bunda datang pasti akan kasih dia makanan kura (palet)" ceritaku.

"wah, seru Bunda!! Kemana sekaragn kurakuranya?" Tanya anak keduaku.

"sudah lama matilah kasihan sekali sebelum mati dia sempat trauma bertemu orang" Jelasku kemudian

"trauma apa itu trauma?" tanya anak keduaku yang masih usia 5 tahun.

"itu lo dek, seperti ketakutan karena dia pernah mengalami hal buruk" jelas anak pertamaku yang berusia 10 tahun.

"Iya ta Bunda?" tanya si kecil kembali.

"Ya, seperti itu dia trauma bertemu dengan orang." belum selesai aku menjelaskan kedua anakku spontan bertanya bersamaan.

"kenapa bunda kok bisa trauma bertemu orang???? Sama Bunda juga???"

"Iya, sama Bunda juga.  Sedih banget deh saat itu Bunda.  Karena berubahnya drastis banget setelah kejadian dijatuhkan teman Bunda saat itu.  cuklee itu aktif banget sebelumnya jadi penakut dan ga mau mengeluarkan kepalanya saat didekati apalagi di panggil namanya" jelasku kepada mereka, seolah mereka sangat tertarik dengan ceritaku sehingga terus saja bertanya mengapa dan bagaimana.

"Mengapa teman Bunda jahat? KOk jatuhan cuklee sih bunda?" tanya si kecil polos.

"Sebenarnya temen Bunda ga jahat sih.  Jadi dulu bunda kan suka mainan sama cuklee, dikeluarkan cuklee dari akuarium terus diajak main di lantai dan kadang ya sekedar dipegang gitu atau makan dari jari bunda.  Nah, teman Bunda saat itu datang ke tempat Bunda.  Melihat Bunda main sama cuklee mungkin dia tertarik dan pingin gendong juga di telapaknya.  Karena cuklee biasanya kalau di taruh telapak keluar kepala minta makan, nah waktu teman Bunda bawa cuklee begitu kepala cuklee itu keluar dan membuat di kaget dan melempar cuklee ke atas dan sampai akhirnya jatuh di bagian cangkang terlebih dahulu.  Sejak itu Bunda ga pernah lagi melihat cuklee mengeluarkan kepalanya saat mendekat atau memanggil namanya.  Sedih deh..." jelasku dengan nada sedih.

"yah, bunda kasihan.." sahut si kecil sambil mencium pipiku.

"Bunda terus bagaimana? marah atau bagaimana sama temannya Bunda yang itu?" Tanya anak pertamaku ingin tahu 

"Yang jelas begitu dilempar Bunda teriak dan terlambat, begitu jatuh Bunda lari dan mengambil Cuklee.  Pengen sih marah, tapi gimana kan ga sengaja teman Bunda.  Ya, cuman bisa sedih gitu deh" sambil menghela nafas panjjang ku jawab pertanyaannya.

"Aku jadi pingin pelihra seperti cuklee" Jawab si kecil

Rupanya kalimat anak keduaku membuat aku berpikiran sama dan akhirnya kita keluar dan membeli 2 ekor kura-kura.  Keduanya diberi nama oleh anak keduaku, dia memberi nama Showa dan Zidah.  Hhhmmmm..anak keduaku ini nge-fans sekali dengan keluarga halilintar sampai nama kura-kuranya di beri nama seperti nama anak keluarga halilintar (maaf ya Showa Halilintar dan ZIdah Halilintar).

Sampai di rumah, mereka senang sekali bermain dengan kedua kura-kura tersebut.  Sayangnya, Zidah hanya bertahan seminggu.  Sejak pertama beli memang suda htida kbegitu sehat kura-kura yang bernama zidah.  Seminggu kemudia berganti Zidah yang mati karena saat di jemur pagi hari kami tidak menungguin ternyata Showa saat mau mencoba naik badannya terbalik.

Astaga, sedihnya saat itu kami melihat keduanya mati.  Selama satu minggu tanpa kura-kura di rumah ternyata aku dan anak-anak kangen sekali memeliki peliharaan kura-kura d rumah.  Bagaiamana selanjutnya, beli lagikah kita? Apakah mati juga? Kali ini mengapa? 

Tayangan selanjutnya ya ..


0 comments:

Post a Comment