Zidah Junior itu bernama Zidah Dua (Kura-kura part 2)




Setelah dua kali kehilangan dua ekor kura-kura yang baru dipelihara 2 minggu, kami memutuskan untuk tidak memelihara bayi kura lagi sampai kami belajar dulu bagaimana cara merawat dengan baik.

AKu dan anak anak membuka youtube tentang perwatan bayi kura-kura Brazil, ternyata disana juga banyak yang menyatakan bayi-bayi kura ini memang rentan mati.  Meski demikian, di youtube juga banyak yang berhasil memelihara kura-kura Brazil hingga usia 7-10 tahun.  Woowww .. gede sekali, tapi entah mengapa banyak kisah ketika mereka sudah besar banyak yang diberikan orang lain alias tidak dipelihara terus.  Banyak alasan, salah satunya menjadi tidak lucu.  HHmmmm.. jika dilihat memang sedikit ngeri jika ukurannya menjadi besar dan makanannya juga cukup banyak.  

Tapi, aku dan anak anak saat ini hanya fokus bagaimana memelihara bayi ikura-kura dan bertahan lama.  Setelah beberapa hari kami menonton video dan bertanya-tanya kepada ahli kura-kura, akhinya kita memutuskan untuk membeli lagi 2 ekor kura-kura pengganti Showa dan Zidah yang telah mati.  
Karena masa pandemi, aku dan suami membeli berdua tanpa anak anak. Seolah seperti orang dewasa yagn paham, sebelum berangkat anak keduaku berpesan.
"Bunda, ingat lo ya kalua beli kura-kura diperhatikan dia tenggelam tidak dalam air? terus juga pilih yang beraktifitas.  Biar Bunda ga salah beli yang sakit. Ingat lo ya!!" Pesan anak keduaku  sebelum kami berangkat, karena dia tidak diijinkan keluar.
"Siap Bukkk!!" Candaku padanya yang ceriwis dan lucu.
Kami membeli di toko ikan yang tidak jauh dari rumah.  Sesampai disana ternyata bersisa 2 ekor kura-kura saja, tanpa bisa memilih.  Mulanya kami ragu untuk membeli karena tidak dapat memilih, keduanya berbeda ukuran yang signifikan.  Satunya sekitar 6 cm satu lagi 3 cm, maunya beli satu saja yang kecil tapi kok kasihan kalau sendirian jadi kami putuskan beli keduanya. 

Penjual, membungkus kura-kura dalam plastik berisi air.  Sampai di mobil, kulihat kura-kura besar yang tidak memunculkan kepalanya sama sekali selama di dalam plastik berbeda dengan yang kecil.  Karena pengalaman membeli kura-kura yang kurang sehat saat beli, maka akupun kembali ke penjual.
"oom, kenapa ya kura-kura yang gede ga mau muncul sama sekali?? apa mati ya oom?? Gimana ini" tanyaku pada penjual.
"Lo tadi muncul kok, ga dia sehat sudah berminggu-minggu dia di sini.  Gapapa itu sehat, mungkin karena masih di taruh dalam plastik" jelasnya.
"Oh, baik oom makasih" kujawab dan lalu pergi pulang .
Sesampai di rumah anak anak berteriak melihat kura-kura yang kami bawa.
"wahh.. lucu bangettt aku kasih nama yang kecil ya, kakak kasih nama yang satunya" permintaan anak keduaku.
"hhmmm siapa ya..ah aku tahu ku ksaih nama Mr Big, karena punya kakak gede sekali" Jawab anak pertamaku mengusulan nama yang dia dasarkan pada ukuran kura yang lebih besar.
"aku mau kasih nama kura-kuraku Zidah lagi bunda ya?" tanyanya dengan ekspresi bingin sudah ziung
"Lo, kok Zidah lagi dek? kan kemarin juga Zidah yang mati sama showa." Tanyaku.
"Gapapa Bunda kan aku suka dengan Zidah atau Showa aja ya.  Zidah aja deh Bunda gapapa.  Namanya Zidah 2 aja" Jelasnya menyakinkan.
"Iya, terserah adek akan adek yang punya.  Jadi, kura-kura kitayang baru Mr. Big dan Zidah Dua ya?" tanyaku kepada mereka.
"iyaaaa...." jawab keduanya.

Kehadiran kedua kura-kura itu lagi-lagi membuat mereka sibuk, ya sibuk memberi makan, sibuk menjemur dan sibuk bermain dengan mereka.  Tidak jarang mereka mengambil kura-kura dari akuarium dan menaruhnya di lantai untuk diajak main.
Sampai pada kejadian, saat di jemur di akium.uarium yang diisi dengan bebatuan itu tampak Zidah Dua terbaik.  Saat itu aku yang pertama kali melihat dan segera membalikkannya kembali.  Entahlah berapa lama ZIdah dua terbaik, yang jelas setelah kejadian itu kami mengurangi jumlah batu agar banya space untuk mereka berenang.  Karena jenis kura-kura Brazil ini adalah kura-kura air.

Zidah Dua dan Rendaman Daun Sirih 

Tetapi setelah beberapa hari, anehnya Zidah dua menjadi suka terapung, berbeda dengan Mr.Big yang lebih suka berenang di dasar akuarium.  Kami coba lihat di youtube mencari informasi dan ternyataaaa kura-kura yang terapung di permukaan salah satu indikasi kura-kurang kurang sehat.

Ada salah satu youtube pecinta hewan reptil menceritakan kesuksesannya merawakura-kura miliknya st kura-kurayang terapung dengan merendamnya di air hangat rebusan daun sirih selama 1 jam.  Vlog yang dia unggah juga menunjukkan kura-kura miliknya sebelum dan sesudah direndam daun sirih selama 5 hari kembali normal dan sehat dapat berenang di dasar air. 

Karena ada daun sirih dekat rumah, kami putuskan untuk merendam Zidah setiap hari di air rebusan daun sirih.  Setelah 4 hari kami merendam ZIdah di pagi hari di air hangat rebusan daun sirih hijau, ternyata Zidah tidak menunjukkan perubahanya dan tetap terapung di permukaan air.  Sedih sekali rasanya apalagi Zidah Dua tidak mau makan apapun, meskipun telah diberikan cacing beku kesukaan kura-kura kecil. 

Sampai aku menyuapinnya dengan cacig beku, tidak sedikitpun dia tergoda untuk memakannya.  Apalagi saat diberi makan kura instan (palet).  Informasi dari loger yang melihara ratusan kura, selain tidak mampu tenggelam di dasar ciri lain kura-kura sakit adalah sering membuka mulutnya karena pernapasannya terganggu. 

Sepertinya usahaku menyuapi ZIdah makanan saat dia sedang membuka mulut, kesalahan fatal karena setelah pagi kusuapin. Siangnya kulihat Zidah sudah diam tak bergerak, iya.. kami kehilangan bayi kura-kra Brazil kami yang ketiga kalinya.  Apalaagi aku merasa bersalah karena ternyata usahaku membuat dia makan justru membuatnya tidak semakin baik.  
Kemudian, kami menguburkannya di depan rumah dan memberikannya batu yang ditulis namanya sama dengan peliharaan kami yang lain baik ikan atau kura dikubur dan anak anak menamai batu sesuai nama mereka.
Selamat jalan Zhidah Dua....
artikel ini juga ditayangkan di blog pribadi: https://keluargadarpa.blogspot.com/


x

0 comments:

Post a Comment